Kayaknya udah lama banget gue gak ngalamin mati lampu panjang kayak begini. Kemarin, pas lagi mau masak steak sama keluarga, tiba-tiba lampu di rumah mati. Ah biasanya sejam, dua jam juga nyala lagi. Tapi ternyata, yang mati lampu bukan cuma kompleks perumahan gue doang. Bahkan sampai Jakarta, Bandung dan beberapa kota lainnya juga mati lampu semuanya. Bahkan sampai sinyal HP pun gak ada sama sekali. Gak bisa nelpon, gak bisa kirim pesan. Benar-benar balik ke zaman batu (— well, sebenarnya 20 tahun yang lalu juga udah cukup menggambarkan kondisi ini sih. Haha!)

So, apa rasanya sih balik ke “zaman batu”? Setelah berpuluh-puluh tahun hidup kita dimudahkan dengan adanya listrik dan teknologi, balik ke masa-masa di mana kita mau nyalain Google Maps aja gak bisa tuh rasanya kayak orang lumpuh. Bisa beraktifitas, tapi gak maksimal. Bisa kok melakukan segala hal yang biasanya dilakukan sehari-hari, tapi rasanya gak nyaman.

Lucu ya. Teknologi bikin kehidupan manusia berevolusi sedemikian rupa sampai rasanya teknologi jadi bagian yang amat sangat penting dalam hidup kita. Gimana mau pergi keluar kalau ga ada Maps? Gimana mau janjian sama orang kalau gak bisa WA? Gimana mau beli makanan kalau gak ada ojek online? Dan yang terpenting adalah: apa yang mau gue lakukan kalau HP gue habis batre???!! Maka semua orang berduyun-duyun pergi ke mal sambil bawa kabel roll yang colokannya banyak dan charger untuk semua device yang dia punya. Haha!

Gue mikir iseng aja. Kalau kejadian ini terjadi dua puluh tahun yang lalu, di masa gue masih SD, culun, dan gak kenal apa yang namanya HP, gue rasa akan lebih mudah menjalani hari-hari tanpa listrik dan internet kayak begini. Simple aja. Kalau bosan tinggal keluarin kartu dan ajak bokap, nyokap dan kakak-kakak gue main. Atau, karena zaman dulu pas mati lampu penggantinya cuma ada lilin batangan, gue suka main bikin bayangan-bayangan dengan bentuk tangan pakai cahaya lilin. Banyak hiburan dan aktifitas yang bisa dilakukan tanpa listrik dan internet. Banyak banget sebenarnya.

Tapi kita sepertinya lupa. Karena sudah saking dimanjakannya dengan teknologi. Kita jadi lupa gimana caranya hidup tanpa dia. Ibarat mantan pacar yang desperate banget setelah putus, kita jadi nelangsa memandangi batre HP yang kian menipis. Ah! Apa jadinya aku tanpa dirimu HP ku sayang… Quite pathetic actually right?! 🤣

Well, gue pun mendambakan listrik di rumah gue cepat nyala lagi. Bukannya gue pengen dunia balik ke zaman batu lagi kayak di Gilead (— yang gak ngerti Gilead apaan, nonton serial TV judulnya The Handmaid’s Tale ya). Tapi gue rasa ada hikmah dari tragedi ini (cie ileh….). Dan sebesar-besarnya gue berharap PLN bisa segera menyelesaikan masalah ini, gue pun merindukan hari-hari kayak gini. Hari-hari di mana hidup begitu santai dan sederhana. Ketika apa yang perlu kita hadapi dalam hidup kita cuma apa yang ada di depan mata kita, bukan apa yang ada di social media kita, atau group WhatsApp kita. Haha!

Sekian celoteh gue hari ini. Thanks for reading this. Dan semoga listrik di rumah lo semua cepat nyala lagi ya!

Spread love,