What Thanos and Mike Wazowski Have In Common?
Kalau ngomongin tentang passion dan success, rasanya banyak banget cerita yang mengangkat tema ini di film-film. Tapi kali ini gue mau ngambil dua tokoh yang menurut gue punya passion yang sama besarnya tapi memiliki success story yang bertolak belakang. Dia adalah Thanos dari film Avengers dan Mike Wazowski dari film Monsters University.
Bingung kenapa dua tokoh yang sama-sama punya warna kulit kayak orang keracunan ini bisa gue kaitkan sama passion dan success? Sini gue ceritain.
A Little Back Story
Kita mulai dari villain yang paling terkenal dan populer saat ini: Thanos. Si mad titan yang bikin para Avengers kewalahan dengan kekuatannya yang luar biasa dan ambisinya yang gila. Thanos hanya punya satu passion dalam hidupnya, yaitu untuk mengembalikan keseimbangan alam semesta. Sebuah misi yang noble sebenarnya, cuma sayangnya dia capai dengan cara yang nyegsarain orang, yaitu menghapus separuh kehidupan di alam semesta dengan satu jentikan tangan.
Thanos sukses menjalankan misinya di akhir film Avengers: Infinity War. Para Avengers kalah telak dan Thanos akhirnya dengan sukses mewujudkan misinya. Tapi ada satu adegan yang menggelitik gue di akhir film ini. Yaitu ketika Thanos ngobrol sama Gamora kecil di alam bawah sadarnya, Gamora bertanya apa yang dia korbankan untuk mewujudkan misi hidupnya tersebut. Dan Thanos menjawab: “Everything.” Yang artinya sekarang he has nothing. He is success, yet he has nothing. Funny huh?!
Sekarang kita beralih pada tokoh kedua yang berwarna hijau, bermata satu dan berbentuk bulat seperti bola: Mike Wazowski. Buat yang belum nonton film Monsters University, mungkin akan lebih mengenal Mike sebagai tangan kanannya Sulley, si monster biru yang jadi lakon di film Monster Inc. Tapi sebelum bersahabat dengan Sulley, Mike sebenarnya punya passion yang luar biasa dalam hidupnya sejak masih kecil. Yaitu dia ingin sekali menjadi seorang scarer (– monster yang berprofesi menakut-nakuti anak kecil di tengah malam untuk mengumpulkan energi lewat jeritan).
Tapi ada satu kendala yang dimiliki Mike, dia enggak berperawakan seperti seoarng scarer. Karena dia kecil dan bundar. Bisa dibilang dia cute, bukannya scary. Meskipun banyak banget orang yang ngatain Mike demikian, bahkan dia di-bully sampai di-kick dari jurusannya, dia tetap percaya bahwa dengan usaha yang keras dia pasti bisa menjadi seorang scarer.
Singkat cerita, pada penghujung film, Mike menyadari satu hal. Dia memang enggak punya cukup modal untuk bisa jadi seorang scarer yang hebat. Dia dikeluarkan dari universitasnya bersama Sulley dan bisa dibilang menghantam tanah kegagalan dengan sangat telak. Tapi dia dan Sulley akhirnya bersekutu dan enggak mau menyerah. Mereka melamar jadi tukang surat di Monster Inc. dan singkat cerita, akhirnya mereka berdua mampu menjadi team scarer yang solid dan bahkan jadi salah satu yang terbaik.
What Can We Learn from Them
Thanos dan Mike adalah dua karakter yang sangat bertolak belakang. Kalau cuma sepintas, ketika ditanya kita lebih suka sama siapa, tentu kita akan jawab Thanos. Karena dia lebih powerful, lebih hebat dan lebih keren. Tapi coba dipikir lagi. Kalau mau jadi sukses, lo mau jadi sukses kayak Thanos atau kayak Mike?
Kesuksesan Thanos adalah kesuksesan yang egois. Memang benar, dia punya passion yang harusnya bisa berkontribusi bagi banyak orang. Kalau dia memang bisa mengembalikan keseimbangan alam semesta, banyak orang yang hidupnya akan lebih sejahtera. Tapi kalau caranya dengan merenggut begitu banyak orang dalam sekejap mata, rasanya terlalu sadis. Jadi enggak heran kalau di sekuelnya, Avengers: Endgame, para Avengers dengan segenap tenaga berusaha menumbangkan Thanos.
Pada akhirnya, kesuksesan Thanos berubah menjadi kekalahan. Karena dengan caranya mencapai kesuksesan yang enggak memperhatikan kehidupan orang lain kayak begitu, kesuksesannya pada akhirnya jadi gak berarti. Kesuksesan Thanos enggak memberikan kontribusi positif bagi orang lain. Jadi, pada waktunya, ketidakadilan akan menagih hutangnya. Dan segalanya yang Thanos korbankan jadi enggak berguna karena di penghujung cerita dia kalah.
Sementara kesuksesan Mike adalah kesuksesan yang diraih setelah dia terpuruk dalam kegagalan. Pada awal film Monsters University, Mike dan Sulley bermusuhan. Mike sangat membenci Sulley yang sombong dan hanya mengandalkan reputasi ayahnya yang seorang scarer terkenal. Setelah berselisih begitu lama, lewat berbagai cara akhirnya mereka mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing. Dan setelah mereka berdua kalah dan dikeluarkan dari universitas, barulah mereka sadar kalau mereka bisa berkolaborasi untuk jadi satu tim yang hebat.
Kesuksesan Mike diawali dengan kesadaran dirinya akan kelemahan-kelemahan yang dia punya. Setelah itu, barulah dia memperbaiki kelemahannya dan menjadi semakin kuat. Dia menang karena dia memperbaiki dirinya dan terus memberikan kontribusi pada orang banyak lewat pengembangan dirinya. Dia enggak menyakiti siapa pun untuk mencapai tujuannya. Tapi dia menjadikan self improvement sebagai senjatanya. Pada akhirnya, dia membuktikan bahwa dirinya layak jadi seorang scarer dan berhasil menggapai cita-cita masa kecilnya dengan sukses.
Moral of The Story
Kita boleh punya passion apapun dalam hidup kita. Itu adalah hak kita. Segila apapun, semustahil apapun, semenakjubkan apapun. Terserah.
Tapi satu hal yang perlu terus kita pegang. Ketika kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita itu dengan sukses, lakukanlah semuanya itu dengan cara yang baik. Jangan lukai orang di sekitar kita. Jangan lukai masyarakat kita. Jangan lukai apa yang berharga bagi banyak orang.
Buktikanlah bahwa lo bisa menggapai cita-cita lo dengan cara yang terpuji. Jadilah lebih baik. Berkomunikasilah dengan orang-orang yang tepat. Lakukan apa yang benar. Karena apa yang baik bagi kita, belum tentu baik bagi semua orang. Jadilah sukses. Dan yang lebih penting, jadilah orang sukses yang menginspirasi orang lain untuk jadi sukses seperti Mike Wazowski.
Thanks for reading this! Kalau kamu suka sama artikel ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu ya!
Leave your comment below. Dan follow juga Instagram @just.hilda untuk selalu dapat update terbaru dari blog Just Hilda. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu juga ya!
Baca juga artikel-artikel lainnya yang berhubungan dengan passion and success di sini.
Spread love,
5 Comments
Pungkas
5 years agoIya sih bener juga ya, sukses itu bukan tentang hasil aja. Tapi prosesnya. Bisa aja kita terlalu fokus pada hasil hingga jadi thanos.
ijofreak
5 years agoYup! Setuju banget.. 😉👍🏻
What Thanos and Mike Wazowski Have In Common? – Blogger Perempuan
5 years ago[…] Baca Selengkapnya […]
RT
5 years agohttps://blogbugabagi.blogspot.com/ mampir juga gan
ijofreak
5 years agoSiap gan!! 👍🏻