Vivo: 4 Ways to Live Life to The Fullest
Hari ini gue mau membahas Vivo! Film animasi terbaru produksi Sony ini tayang di Netflix dan punya banyak lagu yang merdu loh. Selain lagu-lagunya yang bernuansa Latin dan enak didengar, film Vivo juga memiliki cerita yang seru dan romantis. Dan gak perlu khawatir kalau nonton sama anak-anak ya. Karena Vivo mendapatkan rating PG (– parental guidance), yang artinya film ini aman untuk ditonton anak-anak asalkan didampingi oleh orang dewasa ya.
Film Vivo menceritakan tentang petualangan seekor Kinkajou atau honey bear yang tinggal di Cuba. Namanya adalah Vivo. Vivo tinggal di sebuah apartemen bersama seorang kakek musisi tua bernama Andres. Setiap hari Andres memainkan musik di plaza kota Havana untuk menghibur orang-orang yang ada di sana.
Suatu hari, Andres menerima sebuah surat dari Marta, teman lamanya yang sekarang sudah menjadi seorang penyanyi tenar di Amerika. Marta hendak pensiun. Dan pada konser terakhirnya, Marta mengundang Andres untuk tampil bersama. Andres sangant gembira dapat bertemu dengan Marta lagi, karena ternyata diam-diam selama ini Andres selalu mencintai Marta. Namun dia belum pernah berhasil menyatakan perasaannya. Berhasilkah Andres tampil bersama Marta di Mambo Cabana dan menyampaikan perasaannya yang terpendam?
Kisah kasih tak sampai inilah yang akan menggelitik kita di sepanjang film. Belum lagi dengan hadirnya Gabi, keponakan Andres, yang nyentrik, enerjik dan terlalu-optimis-sampai-cenderung-membahayakan-dirinya-sendiri. Film ini bakal cocok banget ditonton seluruh keluarga bareng-bareng sambil makan popcorn atau kentang goreng. Pastinya seru banget deh!
!! MAJOR SPOILER ALERT !!
ONLY PROCEED IF YOU’RE SURE THIS IS WHAT YOU WANT TO DO
Nah, buat kamu yang udah nonton film ini, berikutnya gue mau membahas 4 karakter yang ada di dalam film ini. Kalau kamu sudah selesai menontonnya, kamu pasti tahu gimana misi Vivo untuk mengantarkan lagu Andres pada Marta menghadapi begitu banyak rintangan. Dalam perjalanan itu, ada 4 pelajaran yang bisa kita petik untuk membawa hidup kita mencapai puncak maksimalnya. Here it is, 4 ways to live life to the fullest from Vivo!
#1 Lesson from Andres: User Your Talent to Give Value for Others
Ini yang pernah gue pelajari dari salah seorang mentor favorit gue Bo Sanchez: money represents value. So you can’t expect people to pay you a lot of money if you don’t give any value to them!
Belajarlah dari Andres. Setiap pagi dia datang ke Plaza untuk mempersembahkan lagu-lagu yang indah bagi para pendengarnya. Ada turis yang tidak mengenal dia, tapi mereka dapat menikmati lagu-lagunya. Ada juga orang-orang yang tinggal di sekitar Plaza dan sudah mengenal Andres dan mendengarkan lagu-lagunya setiap hari. Tapi mereka tidak pernah bosan dan tetap menikmati lagu-lagunya. Itula value yang diberikan Andres. Dia tidak hanya bernyanyi dan jago bermusik, tapi dia juga membuat orang lain jadi gembira dengan lagu-lagu yang dia bawakan.
Pada akhirnya, talenta seseorang tidak akan ada gunanya bila dia tidak menggunakannya. Alat secanggih apapun tidak akan ada manfaatnya jika tidak menjalankan fungsinya yang seharusnya. Begitu juga manusia yang dikaruniai talenta hebat, tidak akan ada nilainya jika dia tidak memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya.
Lihatlah Andres. Dan bagaimana semua orang ikut bahagia dan mendukungnya ketika Marta mengajaknya untuk datang ke Amerika. Dukungan semacam itu tidak mungkin datang dengan mudah. Hanya karena mereka menganggap Andres luar biasa maka mereka mau mendukungnya, bahkan merogoh koceknya sendiri supaya Andres dapat terbang ke Amerika.
#2 Lesson from Becky: Challenge The Rules That No Longer Serve People
Peraturan melayani manusia. Bukan sebaliknya.
Supaya hidup kita dalam masyarakat dapat tertata dengan baik, manusia membuat peraturan-peraturan yang mengatur cara hidup setiap orang. Namun, kehidupan manusia tidaklah statis. Seiring berjalannya waktu, cara hidup kita berubah. Sepuluh tahun yang lalu, sulit bagi kita untuk memesan makanan dari tempat yang jauh. Tapi sekarang dengan teknologi kita bisa memesan makanan apapun yang kita sukai hanya lewat handphone kita dan dengan ajaib makanan itu tiba-tiba diantarkan oleh abang ojek ke depan pintu rumah kita. Hidup manusia dengan cepat berubah, apalagi di zaman modern dan teknologi yang canggih seperti sekarang. Jadi, banyak peraturan yang dibuat di zaman dulu mungkin sudah tidak relevan lagi untuk zaman sekarang.
Becky adalah seorang anak yang sangat taat pada peraturan. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Tapi ketika ketaatan kita pada peraturan bertabrakan dengan nilai yang seharusnya kita junjung, maka peraturan itu mungkin perlu kita tantang. Mungkin peraturan itu perlu diubah untuk mengikuti perkembangan zaman. Mungkin peraturan itu harus dibuang seluruhnya agak dapat menambah kualitas hidup manusia.
Peraturan bukanlah tembok yang permanen. Peraturan seharusnya melayani fungsi hidup manusia. Karena sejak awal, memang itulah tujuan peraturan dibuat. Untuk membuat kualitas kehidupan manusia menjadi lebih baik.
#3 Lesson from Gabi: Always Have A Plan: Plan A, Plan B, Plan C … Plan Z
Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan. Kadang ketika rencana kita tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, kita jadi kecewa atau marah.
Tapi Gabi berbeda. Dia memandang hidup dengan begitu ringan. Dia enggak jadi putus asa ketika rencananya tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan mudah dia beradaptasi dan membuat rencana yang baru saja. Dia sangat optimis dan menjalani petualangannya dengan santai. Gak kayak Vivo yang lebih banyak ngomel-ngomel dan mengeluh.
Gue rasa, menjalani hidup dengan cara Gabi akan bikin perjalanan hidup kita jadi lebih mudah. Karena bila kita enggak takut pada apa yang akan datang ke hidup kita, kita enggak perlu menghabiskan tenaga untuk mengkhawatirkan hal yang belum terjadi – sesuatu yang tanpa sadar mungkin sering kita lakukan. Bila kita mudah beradaptasi, dengan mudah juga kita dapat menjalani hidup kita dengan beban yang lebih ringan. Karena kita hanya perlu menghadapi apa yang ada di depan mata kita saja. Semuanya yang lain yang belum terlihat? Ah biarlah. Kesusahan esok biarkan jadi kesusahan esok saja…
#4 Lesson from Vivo: Let Go of Your Fear to Find New Beauty in Life
Pada awalnya, Vivo takut untuk pergi ke Amerika. Dia lebih memilih untuk tetap tinggal di Havana, Cuba, rumah yang sudah dikenalnya sejak lama. Dia takut untuk melepaskan kenyamanan yang selama ini dia rasakan.
Tapi ketika Andres meninggal, dan dia belum sempat menyampaikan lagu terakhirnya untuk Marta, Vivo mengurungkan ketakutannya. Dengan tekad yang bulat dia menyusup ke dalam tas Gabi supaya dia bisa sampai ke Amerika. Dan ternyata, di sana lah akhirnya dia menemukan keluarganya yang baru: Gabi dan Rosa. Dia pun menemukan rumah yang baru, kehidupan yang baru dan petualangan yang baru.
Enggak ada salahnya kok kalau kita menyukai kenyamanan. Karena kenyamanan itu ya…. nyaman. Jadi pasti menyenangkan. Tapi ketika kenyamanan kita menghalangi kita dari mencapai tujuan kita, mungkin itulah tandanya kita sudah harus grow up dan belajar untuk meninggalkan kenyamanan kita. Seperti ketika kita masih kecil kita sangat bergantung pada orang tua kita. Namun seiring kita beranjak dewasa, kita harus belajar untuk meninggalkan kenyamanan itu supaya kita bisa mandiri. Dan pada akhirnya kita bisa menyadari bahwa kita bisa meskipun tidak dibantu oleh orang tua kita lagi.
Your life begins at the end of your comfort zone. And I believe that it is true.
Itu dia 4 cara untuk memaksimalkan hidup kita yang gue ambil dari film Vivo. Menurut kalian gimana? Ada gak nilai-nilai lain yang kalian petik dari film ini? Kalau ada, silakan tinggalkan komentar di bawah ya. Terakhir, gue mau kasih kalian lagu favorit gue dari film ini. Bukan… Bukan “Inside Your Heart” meskipun ketika lagu itu diputar gue sempat hampir menitikkan air mata. Tapi “My Own Drum”, lagu enerjik yang seru banget buat didengarkan. Enjoy!
Thanks for reading this! Kalau kamu suka sama artikel ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu ya!
Leave your comment below. Dan follow juga Instagram @just.hilda untuk selalu dapat update terbaru dari blog Just Hilda. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu juga ya!
Spread love,
2 Comments
Fanny_dcatqueen
3 years agoYa ampuuuuun sukaaa bangettt film iniii ❤️❤️. Aku juga direkomendasiin Ama temen, dan LGS save filmnya di Netflix. Nonton bareng anakku. Suka Ama tingkah Gaby yg selalu ceria 😄. Tapi yg paling keinget, lagu2 soundtrack nya sih, trutama lagu2 yg dinyanyiin Gaby. Bikin semangat. Aku masukin ke playlist ku tiap mau workout 😀
hiLda
3 years agoBetul!! Lagunya enak didengar banget. Favoritku yang My Own Drum. Seru dan asik buat nambah semangat pagi. 😁