Gue suka banget melihat senyumnya. Begitu ceria, polos dan bikin hati jadi ringan. Gue suka cara berlarinya yang centil, bahkan tingkah isengnya yang mirip Daddy-nya. Dan yang paling gue suka adalah cara matanya memandang gue, yang tanpa kata-kata terucap sekalipun menyiratkan betapa sayangnya dia sama gue.
Dia adalah putri kesayangan gue. Keajaiban kecil gue. My tiny miracle, Kayla.
Ya, dia adalah keajaiban buat gue. Karena lima tahun yang lalu kami hampir kehilangan dia gara-gara pre-eklamsia. Pre-eklamsia adalah sebuah kondisi di mana tubuh ibu seolah-olah keracunan karena bayi di dalam rahim. Terjadinya sangat tiba-tiba, seperti tersambar petir. Penantian panjang untuk bisa bertemu si buah hati dalam sekejap berubah menjadi sangat beresiko. Menakutkan. Mengagetkan. Dan mengubah hidup seratus delapan puluh derajat.
Bicara tentang perubahan hidup, sebenarnya perubahan hidup yang gue rasakan itu sudah mulai terjadi sejak awal kehamilan. Mulai dari perubahan fisik, psikologis sampai sosial. Dan hal-hal itu baru gue ketahui ketika gue pertama kali merasakannya sendiri. Segala hal yang enggak diceritakan secara gamblang oleh masyarakat dan mungkin dianggap tabu bila dibicarakan di depan umum, tapi akan gue bicarakan di dalam buku ini sekarang!
Di sini gue mau cerita tentang perjalanan gue menjadi seorang ibu. Mulai dari dua garis biru, pre-eklamsia, prematuritas, sampai kehidupan gue yang berubah total setelahnya. Cerita ini bukan hanya cerita tentang seorang ibu saja, tapi juga cerita tentang seorang manusia yang berjuang untuk menemukan kembali jati dirinya di tengah perubahan dan tantangan yang bertubi-tubi dalam hidupnya.
Kalian pernah mengalaminya juga? Kalau iya, bukalah buku ini. Gue akan mulai cerita gue…
Klik gambar di bawah ini untuk pemesanan buku ya!
Mau tahu lebih banyak tentang buku ini? Follow Instagram @my.tiny.miracle ya!
Error: No feed with the ID 1 found.
Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.