Banyak orang yang suka nulis begini. Mungkin karena kata-katanya yang catchy. Atau karena kalimat ini menjual mimpi bahwa jadi bahagia itu semudah membalikkan sakelar lampu. “Oh gue lupa bahagia. Setelah gue ingat untuk bahagia, gue akan bahagia.” Apakah sesimpel itu? Gue rasa enggak.

Bahagia itu, menurut gue, seperti membangun rumah. Ada prosesnya, sedikit demi sedikit. Butuh komitmen, untuk menuju tujuan akhirnya yaitu menjadi bahagia. Dan ketika “rumah bahagia” itu sudah jadi, kita akan dengan mudah menjadi bahagia. Karena bangunannya sudah ada. Kalau ada yang bocor, tinggal ditambal sedikit, maka “rumah bahagia” itu akan kembali berfungsi. Orang seperti inilah yang biasanya kita sebut “easy to please”. Mudah dibuat bahagia. Mereka adalah orang yang ceria, selalu membawa tawa dan energi positif di mana pun mereka berada.

Tapi apa jadinya ketika “rumah bahagia” kita enggak terbangun dengan baik? Mungkin fondasinya enggak kuat. Mungkin jendelanya pecah. Mungkin saluran pembuangan air kotornya mampet. Kondisi-kondisi ini bikin kita jadi sulit untuk bahagia. Kita jadi orang yang “hard to please”. Dan mari saling jujur aja, ada buanyaaakkk sekali orang di dunia ini yang seperti itu. Mungkin kita pun adalah salah satunya.

Kenapa sih “rumah bahagia” kita bisa enggak berfungsi dengan baik? Banyak hal yang bisa jadi penyebabnya. Tapi gue enggak menulis artikel ini untuk membahas hal itu. Anggap saja itu adalah pre-existing condition. Sesuatu yang udah dari sananya. Anggaplah kita sudah jungkir balik, berusaha sekuat tenaga untuk membuat “rumah bahagia” kita berfungsi dengan baik, tapi kita tetap sulit untuk merasa bahagia. So what?

Buat gue, ketika ada di kondisi itu, yang perlu kita lakukan adalah menerima kondisi kita apa adanya. Ya semua orang pasti ingin bahagia. Tapi bila “rumah bahagia” kita bocor, bukan berarti kita enggak bisa bahagia. Kita hanya sulit untuk jadi bahagia. Tapi kita masih sangat bisa dan mampu untuk jadi bahagia. Butuh usaha lebih keras aja. Dan dorongan dari orang-orang di sekitar kita supaya kita mau melangkah menuju bahagia.

Kalau kamu adalah orang yang “hard to please”, kelilingilah dirimu dengan orang yang “easy to please”. Maka kamu akan dengan mudah kecipratan energi positif dari mereka. Dan dengan sendirinya, kamu akan jadi lebih mudah bahagia. Terimalah energi bahagia dari mereka. Tapi jangan tularkan energi gak-bahagia kamu ke mereka. It’s nice when you are at the receiving end. So just receive it. Find those people. And try to be happy.

Sekian ocehan gue sore ini…

Thanks for reading this! Kalau kamu suka sama artikel ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu ya!

Leave your comment below. Dan follow juga Instagram @just.hilda untuk selalu dapat update terbaru dari blog Just Hilda. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu juga ya!

Spread love,