Akhir tahun yang lalu gue sempat jalan-jalan ke Bandar Lampung sambil nemenin suami dinas. Hampir seminggu gue tinggal di sana dan rasanya lumayan bosan karena enggak banyak tempat wisata yang bisa dikunjungin. Tapi buat gue yang doyan banget kopi, ada satu pelipur lara yang menghibur gue selama singgah di sana. Dia adalah El’s Coffee. Kopi lokal asli Indonesia yang cukup populer di daerah Lampung.

Kalau di Jakarta banyak gerai Starbucks yang bertebaran di berbagai tempat, di Bandar Lampung El’s Coffee lah yang meraja. Hampir di setiap pusat keramaian bisa kita jumpai sebuah tempat nongkrong asyik nan cozy bernama El’s Coffee. Kopinya enak, dan selalu ada wi-fi gratisnya juga. Gak lupa juga makanannya yang enak meskipun agak pricey. Gak susah buat nemuin cafe El’s Coffee. Tapi yang susah adalah menemukan tempat yang menjual biji kopinya. Karena ternyata enggak semua cafe El’s Coffee ngejual biji kopi yang lengkap seperti yang gue harapkan.

The Quest Begin

Awalnya, gue pikir biji kopi El’s bisa dengan gampang ditemukan di cafe-nya. Karena gue ke mana-mana selalu bawa si bocah, maka pilihan pertama gue adalah ke Mal Boemi Kedaton. Karena di sana ada cafe El’s Coffee dan sekalian bisa bawa si kecil main ke Timezone.

Sesampainya gue di sana, gue pesan satu caffe latte favorit gue dan sepiring makan siang. Tapi betapa kecewanya gue ketika tahu ternyata cafe itu enggak ngejual biji kopi. Waktu gue tanya sama barista, dia kasih tahu gue kalau ternyata biji kopi El’s dijual di supermarket Chandra juga – yang kebetulan ada di lantai bawah Mal Boemi Kedaton. Ah, syukurlah! Jadi ternyata gak sia-sia amat pergi ke sana. Lumayan lah, bisa ngopi sambil makan siang dulu aja sebelum melanjutkan pencarian biji kopi.

Ketemu Deh!

Setelah perut kenyang, gue berkeliling di Chandra Supermarket buat cari si biji kopi. Buat lo yang belum pernah ke Lampung, Chandra itu semacam supermarket lokal yang banyak banget cabangnya di sana. Kalau di Jakarta mungkin semacam Giant atau Transmart.

Terletak di area makanan, akhirnya gue menemukan yang gue cari. Sebuah rak yang isinya berbagai macam biji kopi dari berbagai tempat di Indonesia. Hore!

Di sini gue pilih 2 macam biji kopi yang harganya gak terlalu mahal: Aceh Gayo dan Kopi Lanang. Kopi Lanang ini adalah khasnya El’s Coffee karena asli dari Lampung. Dan gue juga baru tahu kalau ternyata ada jenis kopi Chandra Blend yang emang khusus cuma dijual di Chandra Supermarket. Sayangnya gue baru tahu ini belakangan, jadi gue gak beli biji kopi ini deh waktu itu.

Masih Belum Puas

Setelah beli 2 biji kopi, gue pamer dong di Instagram. Eh ternyata ada teman gue yang mau nitip biji kopi Longberry karena katanya kopi ini langka banget. Aduh, jadi ngiler. Gimana ya? Waktu itu udah malam terakhir gue di Lampung. Dan gak akan sempat untuk balik ke Mal lagi.

Maka sore-sore gue samperin deh cafe El’s Coffee di pinggir jalan yang dekat dengan hotel. Berharap kalau cafe yang bukan di mal juga ngejual biji kopi yang lengkap kayak di Chandra. Tapi ternyata, setelah jalan kaki jauh-jauh ke sana – karena jaraknya nanggung kalau naik Grab, ternyata memang semua cafe El’s Coffee enggak ada yang jual biji kopi lengkap. Ah! Kecewanya! Besok udah harus pulang ke Jakarta dan ga akan sempat mampir ke Chandra.

“Kalau mau yang lengkap sih di El’s Coffee House, Mbak,” kata si Mbak Barista.

“Di mana tuh, Mbak? Buka sampai jam berapa?”

“Di Teluk, Mbak. Besar kok. Bukanya sampai malam.”

FYI lagi buat lo yang belum pernah ke Bandar Lampung. Kota ini tuh terbagi jadi dua daerah besar yang disebut Tanjung dan Teluk. Kebetulan waktu itu gue menginap di Tanjung. Jarak antara Tanjung dan Teluk kalau ditempuh pakai mobil sih enggak jauh, paling sekitar 15-20 menit aja.

Wah! Info baru lagi nih! Layak deh buat dicoba. Tapi karena udah capek jalan, ngopi dulu sebentar boleh dong.

Found The Treasure

Hari sudah malam, langit sudah gelap. Jadi kami cuma dipandu sama Waze aja. Gue pun enggak tahu Waze bawa gue ke mana. Daerah Teluk itu lebih sepi dan banyak pemukimannya daripada daerah Tanjung. Jadi gue pun enggak yakin apa bisa menemukan Coffee House di tengah-tengah tempat sepi yang gelap kayak begini di malam hari.

Begitu mobil membelok, gue ngelihat cahaya terang a la cafe di tengah kegelapan. Dia enggak terletak di daerah yang ramai. Tapi karena tempatnya terang, gak mungkin kelewatan. Dan di sanalah gue menemukan TREASURE! 😆

Tempatnya asyik banget. Para baristanya ramah. Dan wangi kopi menguar dari segala sisi. Ah! Heaven!

Dan persis di depan pintu masuk gue menemukan apa yang gue cari. Biji kopi berderet-deret yang lengkap dari seluruh Indonesia. Persis banget sama yang ada di Chandra. Tapi kali ini gue bisa nanya-nanya lebih lengkap karena yang ngeladenin gue adalah barista yang ngerti banget soal kopi, bukan SPG supermarket yang asal jawab doang. Haha!

Asiknya lagi, karena di sini yang ngelayanin adalah barista, gue bisa request grinding sesuai dengan yang gue pengenin. Tinggal sebut biasanya gue masak kopi dengan cara apa, nanti mereka gilingin sesuai dengan kebutuhannya. They really know their stuff! Akhirnya gue pulang dari sana dengan membawa dua kantong biji kopi: Wamena dan Longberry. Dan beneran deh, rasanya enak banget! Gak menyesal gue berkelana segitu jauh buat beli biji kopi ini.

Well, I wish I found this place since the first day I’m in Lampung! Kayaknya bisa bolak-balik ngopi di sini deh sambil ngobrol sama para barista yang ramah. Nah, biar lo enggak salah pilih tempat nongkrong di Lampung, nih gue kasih tahu lokasinya. Layak banget dikunjungin kalau lo lagi jalan-jalan di Bandar Lampung dan sekalian buat beli oleh-oleh biji kopi khas dari sana.

Semoga cerita gue ini berguna buat lo yang doyan hunting biji kopi ya! Kalau lo doyan kopi juga, share dong biji kopi apa yang jadi favorit lo di comment section di bawah. Thanks for reading this!

Spread love,

PS: FYI lagi. Sebenarnya El’s Coffee sendiri udah masuk ke Jakarta. Lo bisa beli biji kopinya yang cukup lengkap pilihannya juga di Ace Hardware, Living World Alam Sutera. Gue enggak tahu apakah dia dijual juga di Ace Hardware cabang lainnya. Yang gue baru temuin cuma di sini aja.