Today is the last day in 2015! Yeay! So, sebagai posting terakhir di tahun ini, gue akan bercerita sedikit tentang salah satu tempat wisata religi yang super unik yang gue datangi beberapa hari yang lalu. Namanya Goa Maria Tritis, terletak di daerah Wonosari, Yogyakarta.

Seperti yang kalian bisa lihat sendiri di foto ini, goa Maria ini spesial karena dia terletak di dalam sebuah goa karang alami. Ada banyak stalagtit yang menggantung dari atap goa. Dan semuanya itu asli ciptaan Tuhan, bukan buatan tangan manusia. Keren ya!

Bentuk alami goa pun dipertahankan sedemikian rupa. Sehingga di tengah-tengah bangku yang berderet masih terdapat sebuah batu alam besar seperti di atas. Dan di samping pintu masuk goa pun, masih terdapat sebuah jurang yang dalam. Jadi, hati-hati melangkah ya, meskipun sudah diberi pelindung untuk menghindari kecelakaan.

Karena goa ini terletak agak jauh di bawah gunung, kendaraan bermotor belum bisa mencapainya secara langsung. Jadi kita perlu berjalan dulu sejauh kurang lebih 500 m untuk bisa masuk ke sana dari lokasi parkir mobil. Jalanannya tidak terlalu terjal, hanya saja masih terbuat dari tanah dan batu, jadi masih bisa dilalui oleh orang tua atau anak-anak asalkan didampingi. Tapi bila berjalan dirasa terlalu melelahkan, kalian juga bisa menyewa ojek motor untuk sampai ke pintu masuk.

Begitu sampai di lapangan parkir, kalian mungkin akan disambut oleh ibu-ibu penduduk sekitar yang menawarkan jasa ojek payung. Memang perjalanan masuk ke dalam goa cukup terik, tergantung kondisi cuaca saat itu. Namun sekalipun tidak terik, kita tetap membutuhkan payung untuk menghalau ulat kayu jati yang banyak menggantung-gantung di sepanjang perjalanan ke sana. Ulat ini ukurannya kecil dan berwarna hitam. Dia mengeluarkan semacam benang dan seolah-olah melayang dari pohon-pohon di atas kita. Jadi, bila kalian tidak mau dihinggapi ulat, sebaiknya siapkan payung kalian atau gunakan jasa dari ibu-ibu tersebut.

Kembali lagi ke dalam Goa Maria Tritis, tempat ini telah disusun sedemikian rupa hingga menyerupai bagian dalam gereja. Di tempat ini terdapat meja altar, deretan kursi umat, bahkan podium koor layaknya sebuah gereja sungguhan. Sungguh menarik ya! Saya penasaran bagaimana rasanya merayakan Ekaristi di sana.



Dan karena ketika saya ke sana masih dalam suasana natal, tidak ketinggalan juga ada kandang domba dan patung bayi Yesus terpasang di samping meja altar.

Dan untuk tentu saja, tempat ini tidak akan lengkap tanpa kehadiran Yesus dan Bunda Maria.


Buat kamu yang mencari sebuah tempat yang tenang dan khusyuk, tentunya kamu perlu mencoba kemari. Selain unik, tempat ini juga bisa menjadi tempat perenungan yang nyaman. Karena seringkali seiring dengan berkembangnya zaman dan modernisasi, kita melupakan keajaiban alam yang luar biasa indah seperti yang bisa kita temui di sini. Melihat keindahan pahatan tangan Tuhan di sini mungkin bisa membuat kita kembali mengingatnya.

Sebagai penutup di akhir tahun ini, gue mau mengucapkan “HAPPY NEW YEAR!!!“. Nantikan cerita-cerita seru gue di tahun depan yaa!! Semoga di tahun yang baru nanti mimpi-mimpi kalian menjadi nyata. And don’t forget…

Spread love, not hatred…

hiLda