Kali ini, gue ingin membagikan cerita tentang seseorang yang gue kagumi. Namanya adalah Jack Ma. Seorang pria terkaya di China yang dulunya hanya seorang anak kecil miskin di Hangzhou. 

Jack Ma adalah pendiri perusahaan teknologi terbesar di Asia bernama Alibaba. Mungkin kata “Alibaba” ini sudah akrab di telinga kita karena sebenarnya Alibaba adalah nama seorang tokoh di cerita dongeng, salah satunya yang paling terkenal berjudul Alibaba dan Empat Puluh Penyamun. Di cerita itu, Alibaba adalah seorang yang miskin namun baik hati. Dia menemukan sebuah gua yang penuh dengan emas milih empat puluh orang penyamun. Tanpa sengaja dia mengetahui kalimat rahasia untuk membuka gua itu – Open sesame! – dan berhasil mencuri sebagian emas dari sana lalu membagi-bagikannya pada orang-orang miskin.

Cerita ini, mirip sekali dengan kehidupan Jack Ma pada jaman sekarang. Dia bukan berasal dari keluarga yang kaya. Waktu kecil dia berusaha untuk belajar Bahasa Inggris sendiri dengan cara menawarkan tur gratis pada para turis bule di Hangzhou. Ketika hendak masuk ke universitas, dia ditolak oleh semua universitas ternama, dan akhirnya masuk ke sebuah universitas untuk pendidikan guru bernama Hangzhou Teachers Institute. Bukan sebuah universitas yang dipandang layak oleh orang banyak, tapi dia tetap mengatakan bahwa tempat itu adalah universitas terbaik untuknya (how open minded he is, right?!).

Kehidupan tidak berjalan mudah untuknya. Ketika dia mencoba masuk ke Harvard, berkali-kali dia ditolak. Ketika mencari pekerjaan, dia bahkan tidak diterima walaupun hanya melamar untuk menjadi manager KFC. Tapi untunglah saat itu KFC tidak menerimanya. Karena sekarang dia telah mendirikan perusahaan e-commerce terbesar dan menjadi perusahaan teknologi paling berharga keempat di dunia, setelah Apple, Google dan Microsoft. Dan lihatlah, sekarang Harvard yang mengundangnya untuk berbicara di sana, sekalipun mereka pernah menolaknya untuk menjadi mahasiswa dulu.

Satu hal yang gue kagumi lagi darinya adalah visinya yang selalu ingin memberikan value lebih kepada masyarakat. Di salah satu wawancaranya dia pernah berkata, “Jangan pernah mengeluh. Biarkan orang lain yang mengeluh. Karena bila kita mendengar orang lain mengeluh, kita menemukan kesempatan untuk membantu mereka mengatasi masalahnya itu. Jadi biarkanlah orang lain yang mengeluh, dan kita yang menyelesaikan masalah mereka.” (how wise, right?!). Maka tidak heran Alibaba dapat berkembang dengan begitu pesat. Bahkan saat nonton MI5 kemarin, gue sempat kaget melihat logo Alibaba Pictures terpampang di layar sebelum film dimulai – dia bahkan sudah merambah Hollywood! Unbelievable!

Jadi, kehidupan mungkin kadang terlihat tidak adil. Tapi bila kita tidak putus asa, pasti akan ada pelajaran yang kita dapatkan dari itu semua. Mengutip kata-kata Jack Ma –

Today is cruel. Tomorrow is crueler. And the day after tomorrow is beautiful. Most people “die” when it is “tomorrow evening”, and don’t get a chance to see the sunrise.

[Hari ini kejam. Esok hari bahkan lebih kejam. Dan besok lusa itu indah. Kebanyakan orang “mati” ketika “besok malam”, dan tidak punya kesempatan untuk melihat matahari terbit.]

Maka jangan pernah menyerah dalam setiap badai hidupmu. Ketahuilah, matahari pasti akan terbit besok lusa.

Spread love, not hatred…

hiLda