So… Today is my birthday.

Sudah lama banget gue gak menyentuh blog ini karena membuka halaman wordpress ini sungguh berat buet gue. Alasannya banyak. Salah satunya adalah karena series Curhat Bumil di blog ini yang baru sempat gue tulis satu artikel aja dan harus gue stop karena anak gue meninggal di dalam kandungan.

Masih teringat ulang tahun gue di tahun lalu, ulang tahun tersedih sepanjang sejarah kehidupan gue.

Ternyata tahun ini gue sudah bisa excited lagi menyambut ulang tahun gue. Ternyata duka itu memang bisa berkurang perihnya. Tidak benar-benar menghilang, tapi setidaknya enggak menguasai diri gue lagi karena gue sudah bertumbuh menjadi lebih besar daripada luka itu sendiri.

Bulan lalu gue mengadakan memorial 1 tahun kepergian Ilena. It was a beautiful ceremony. Gue berharap Ilena bisa melihat dari surga betapa banyaknya orang yang sayang sama dia, walaupun mereka semua belum pernah bertemu dengannya.

Hidup dengan duka itu seperti membawa sebuah ransel berisi kenangan yang berat tapi enggan untuk dilepaskan. Karena sekarang yang gue punya ya hanya itu: kenangan. Jadi kalau ada orang yang bilang, “Move on, lah.” Jawaban gue, “Maybe I don’t want to move on.” Gue hanya akan terus berjalan aja dengan ransel yang gue panggul ini meskipun berat. Gak apa-apa. Lama-kelamaan bahu gue akan semakin kuat dan ransel yang berat ini nantinya akan terasa ringan juga.

Gue gak akan melepaskannya sampai hari terakhir gue. Gue akan mendekapnya erat bersama dengan jutaan kenangan manis lainnya yang pernah mampir ke hidup gue. Karena semua kejadian yang terjadi dalam hidup gue, baik atau buruk, manis atau pahit, itu adalah sejarah gue pribadi. Gak ada yang perlu dihapus. Gak ada yang perlu di-move-on-in. Untuk beberapa hal kecil pahit yang gak signifikan boleh lah move on. Tapi untuk hal sepenting Ilena, I don’t wanna move on. I will not even budge. I will always hold her close in my heart.

Hidup gue berubah drastis sejak kejadian tanggal 16 Oktober 2023 itu. Buat kalian yang sesama Potterhead mungkin akan paham kalau gue bilang: Sejak saat itu gue bisa melihat Thestral. Karena Thestral hanya bisa dilihat oleh orang yang sudah menyaksikan kematian. And my child was dead inside my womb. So… It’s a life-changing event.

Segitu life-changing-nya sampai gue sekarang mempertanyakan segala hal yang dulu gue pegang teguh. What is life? What is death? What is universe? What is God? Wow… Buat kalian yang pernah merasakannya juga mungkin bisa relate ya.

So, anyway. Life is complicated. It’s not always good. It’s not always bad. It can be so wonderful that you accept anything. It can be so bad that you question everything. Jadi… Bagaimana pun cara kalian memandang hidup, it’s your own choice. Pegang lah apa yang baik menurut kalian sesuai dengan kapasitas kalian saat ini. Dan jangan lupa juga untuk selalu membuka hati dan pikiran supaya bisa terus belajar hal-hal yang baru. Supaya bisa lebih paham. Supaya lebih bisa mengerti akan perbedaan. Supaya bisa lebih membedakan mana yang fiksi dan mana yang fakta.

Thanks for reading this! Kalau kamu suka sama artikel ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu ya!

Leave your comment below. Dan follow juga Instagram @just.hilda untuk selalu dapat update terbaru dari blog Just Hilda. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu juga ya!

PS: Buat kamu yang pernah atau masih bergelut dalam duka, dan mau membagikan cerita kamu, tulis email aja ke gue ya: me@justhilda.com. Kalau diizinkan, gue akan bagikan cerita kalian di blog ini.

Spread love,