Hari Ibu tahun ini gue rayakan di tempat yang enggak gue duga-duga sebelumnya. Beberapa hari sebelum Hari Ibu, gue malah divonis sakit usus buntu dan terpaksa dirawat di rumah sakit selama empat hari. Meninggalkan si kecil yang belum genap 2 tahun, masih rutin menyusu dan nempel banget sama Mommy-nya.

Bukan hal yang mudah ninggalin si kecil di rumah sama Daddy. Bukan karena enggak percaya si Daddy bisa ngegantiin Mommy ngurus si kecil. Tapi justru Mommy yang separation anxiety sama si kecil. Sama kayak dia yang tiap malam nyariin Mommy. Bingung kenapa Mommy enggak bobo di kamar seperti biasa. Kenapa Mommy harus ditinggal di rumah sakit setiap malam. Kenapa Mommy enggak boleh gendong dia lagi kayak biasanya.

 

Torn Up Feeling

Di sinilah gue baru sadar duality yang gue rasakan sebagai seorang Mommy. Mungkin semua Mommy pun merasakan hal yang sama. Sebuah perasaan di mana gue sebenarnya lelah banget dan bersyukur bisa “lepas” dari si kecil untuk sementara, tapi di saat yang bersamaan malah kangen juga sama dia dan segala tingkah laku resenya. Haha! Maunya apa sih, Mom?!

Yah… Namanya juga cinta. Selalu ada dua sisi dalam sebuah percintaan. Katanya batas cinta dan benci itu cuma setipis kertas. Mungkin itu enggak cuma berlaku dalam hubungan romansa sama pasangan. Tapi kali ini berlaku juga buat kisah cinta Mommy dan si kecil yang terpaksa harus ditinggalkan secara tiba-tiba tanpa persiapan.

Sedih rasanya waktu dengar dia nangis gak mau pulang. Lebih milih nemenin Mommy di rumah sakit. Sampai Mommy harus bujukin dia untuk mau pulang. Padahal dalam hati masih kangen sama dia. Udah kangen bobo sama dia lagi.

Ya ampun. Ternyata segitu complicated-nya ya ternyata rasa sayang seorang ibu ya. Sangat rumit sampai kalau diceritakan rasanya lebay. But it is how it is. Begitulah yang gue alami dan rasakan sendiri. Susah dijelaskan dengan kata-kata. Susah untuk dimengerti kecuali udah pernah mengalaminya sendiri.

 

Tough Choices

Dan sebagai seorang Mommy, kita selalu dituntut untuk membuat pilihan yang sulit. Seperti waktu udah pulang dari rumah sakit, gue harus bikin keputusan apakah mau tetap menyusui si kecil atau enggak. Sebenarnya akan lebih enak kalau sekalian disapih aja. Toh udah 3 hari dia enggak nyusu juga. Tapi hati ini enggak tega waktu dia mulai nangis-nangis sedih setiap ngantuk mau tidur. Kayak dia ngerasa ada yang hilang. Tapi enggak ngerti itu apa dan gimana mintanya.

Akhirnya, jadi harus memilih. Antara kenyamanan gue atau kenyamanan dia. Dari sisi gue akan lebih gampang kalau gue lanjutkan menyapih aja. Karena sudah terlanjur dimulai juga kan. Tapi di satu sisi, gue gak tega sama tangisan dia dan gimana dia jadi jaga jarak sama gue. Entah karena dia enggak mau tergoda minta menyusu makanya dia agak menjauhi gue, atau mungkin memang dalam hati dia memendam kekesalan sama gue karena gue jadi menjauh dari dia. Aduh! Sedihnya!

Karena enggak kuat hati, akhirnya gue balik menyusui lagi. Dengan stok seadanya deh. Ya namanya juga udah berhari-hari enggak menyusui kan. Ternyata dia masih mau dan berani untuk minta lagi deh sekarang. Dan dia bisa tidur dengan lebih happy. Gak nangis-nangis sedih terus kayak sebelumnya.

Ya sudahlah, enggak apa-apa. Balik nyusuin lagi untuk sementara. Toh memang belum genap 2 tahun kan. Semoga nanti Mommy lebih kuat hati waktu udah mutusin benar-benar disapih sepenuhnya deh. Dan semoga dia pun lebih siap ketika nanti udah lebih besar supaya enggak meninggalkan “bekas” di hatinya karena tiba-tiba Mommy menjauh dari dia.

 

Well, post kali ini bukan post panjang dan terencana seperti biasanya. Seharusnya gue udah mempersiapkan tema tentang ibu buat merayakan Hari Ibu. Tapi post yang ini aja baru sempat di-publish 2 hari setelah Hari Ibu. Haha! Telat banget. Sorry, dear readers

By the way, ini cuma sekelumit kisah motherhood yang gue rasakan. Siapa tahu ada pembaca di luar sana yang mengalami hal yang sama. Bersyukurlah atas segala perasaan rumit dan keputusan sulit yang kalian alami. It is complicated. But it is a beautiful. Something that you can only experience when you become a mother.

So… Happy belated Mother’s Day to all Moms!

It is a lifelong journey. We might as well enjoy it and be happy with it.

 

Spread love,

hiLda