Satu lagi drama Korea yang wajib kalian tonton: Mouse! Serial yang satu ini wajib banget masuk ke blog gue karena sukses bikin gue penasaran selama berminggu-minggu. Gue cukup terlambat nonton serial ini, gue baru nonton di bulan April. Padahal serialnya sendiri sudah tayang dari Maret 2021. Meskipun demikian, serial ini tetap sukses bikin penasaran berat. Terutama dengan Lee Seung Gi sebagai aktor utamanya yang sukses bikin kita terkagum-kagum akan kehebatan aktingnya.

Buat kalian yang belum nonton, serial ini wajib kalian coba kalau kalian adalah penggemar cerita thriller dan kriminal. Mouse menceritakan tentang seorang petugas polisi Jeung Ba Reum yang terlibat dalam kasus-kasus pembunuhan psikopat yang sadis. Bersama dengan detektif Ko Moo Chi, yang orang tuanya dibunuh oleh seorang psikopat, Jeng Ba Reum berusaha mengungkap kasus-kasus pembunuhan tersebut, Tapi, dalam perjalanan mereka, ternyata ada misteri-misteri dari masa lalu yang terungkap. Dan misteri itu dapat membahayakan hidup mereka.

Dengan akting para aktornya yang luar biasa, penulisan cerita yang naik-turun tanpa ampun, serial ini bakal bikin lo terpaku di depan TV selama satu setengah jam. Belum lagi, kalau lo bukan tipe yang kuat nonton adegan sadis, mungkin lo juga harus siapin bantal untuk tutup mata. Haha! Tapi kesimpulannya, serial ini tetap seru dan selalu bikin penasaran di setiap akhir episode nya.

Jung Ba Reum dan Ko Moo Chi di Serial Mouse

Nah, seperti biasa, gue gak mau cuma kasih review basi yang bisa kalian baca di blog mana pun. Kali ini gue mau mengupas beberapa pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari kisah Mouse ini. Kalian HARUS nonton dulu serial Mouse sampai tamat ya sebelum baca tulisan gue yang di bawah. Karena kalau kalian belum nonton, kalian mungkin gak paham, dan pastinya bakal jadi major spoiler banget. Jadi, hanya lanjutkan membaca kalau memang itu yang kalian inginkan. Okay?! 😉

!! MAJOR SPOILER ALERT !!
ONLY PROCEED IF YOU’RE SURE THIS IS WHAT YOU WANT TO DO

Pelajaran #1: Memendam Kebencian Hanya Akan Menghancurkan Dirimu Sendiri

Jung Ba Reum dan Ko Moo Chi di Serial Mouse

Ko Moo Chi sangat dendam pada Headhunter Han Seo Joon atas apa yang dia lakukan kepada keluarganya. Seumur hidupnya, dia dihantui kebencian dan nafsu untuk membalas dendam. Dia malah benci kepada kakaknya, Pendeta Ko, yang – menurutnya – terlalu mudah memaafkan Han Seo Joon. Kalau boleh diibaratkan, Ko Moo Chi ini seperti bola api yang liar dan membakar apapun yang dia sentuh. Alhasil, hidupnya tidak pernah tenang. Dia tidak pernah bisa memiliki relasi yang stabil dengan siapapun, baik dengan kakaknya, bahkan dengan wanita yang dia sukai sekalipun, Choi Hong Ju.

Ada pepatah yang berkata:

“Forgiveness is a gift you give yourself”

(– pengampunan adalah hadiah yang kau berikan untuk dirimu sendiri).

– Anonymous

Jadi, sebenarnya Pendeta Ko mengampuni bukan untuk membebaskan Han Seo Joon dari rasa bersalahnya (– karena dia enggak merasa bersalah sama sekali anyway). Tapi Pendeta Ko mengampuni apa yang Han Seo Joon lakukan untuk membebaskan dirinya dari ikatan amarah yang dia tahu akan membawa lebih banyak dampak negatif pada hidupnya daripada dampak yang positif.

Memang mengampuni pembunuh sadis sekaliber Han Seo Joon bukan perkara gampang. Dan memang gak semua orang bisa melakukannya. Tapi paling enggak, bila kita bisa mengikis kebencian yang mengendap di dalam hati kita, pastinya hidup kita bisa terasa jadi lebih ringan. Karena enggak ada beban dendam yang menarik kita ke dasar keputusasaan.

Bila kita tidak mampu, tidak perlu dipaksa. Mengampuni memang tidak mudah. Dan kita enggak perlu membohongi diri kita bahwa kita telah mengampuni padahal hati kita masih terasa pedih. Tapi bila kita tetap berusaha, sedikit demi sedikit kepedihan itu akan berkurang dan suatu hari nanti kebencian itu pun enggak akan bisa mengekang hati kita lagi. Dan tanpa kita sadari, kita pun bisa terbebas darinya.

Pelajaran #2: Balas Dendam Tidak Akan Menyelesaikan Masalah, Hanya Membuat Situasi Jadi Lebih Runyam

Jung Ba Reum sang Predator

Setelah perasaan – dan otak – kita diobol-obok selama 15 episode, akhirnya kita baru mengetahui bahwa sebenarnya selama ini Jung Ba Reum lah sang predator psikopat yang menghancurkan hidup banyak orang. Jung Ba Reum yang selama ini kita pikir adalah seorang polisi yang lemah (– baca: cupu), dan baik hati juga menjadi korban dari situasi, ternyata adalah orang yang menyebabkan semua tragedi di cerita ini terjadi.

Setelah kita sampai di episode terakhir, barulah kita tahu awal mula kisah Jeung Ba Reum berubah menjadi seorang predator. Ternyata nafsu membunuh yang selama ini dorman di dalam dirinya, terbangkitkan karena dia terpancing oleh Song Soo Ho yang dulu membunuh keluarganya. Ba Reum enggak pernah berniat untuk berubah menjadi seorang monster predator. Bahkan dia meminta kepada Tuhan supaya dia enggak berubah menjadi monster. Selama bertahun-tahun dia berusaha untuk terus menekan insting pembunuhnya. Tapi usahanya hancur sia-sia karena dia terpancing untuk membalas dendam. Dan setelah membalas dendam, bukannya dia merasa lega, dia malah berubah menjadi monster kejam yang selama ini tidak dia harapkan

Pada kenyataannya, balas dendam hanya memberikan kelegaan sesaat. Seringkali, apa yang terjadi setelah melakukan balas dendam, hanyalah kita terjebak dalam situasi yang semakin rumit dan melelahkan. Pada situasi tertentu, dalam perkara yang besar dan sangat merugikan, tentu kita akan selalu menuntut keadilan. Dan dalam situasi tersebut, selelah dan serumit apapun, kita akan berusaha untuk melaluinya demi mendapatkan keadilan yang kita inginkan. Tapi bila kita menuntut keadilan dengan cara balas dendam, biasanya yang kita dapatkan enggak sebanding dengan apa yang kita korbankan.

Apakah sebanding membunuh Song Soo Ho dengan membangkitkan jiwa predator dalam diri Ba Reum? Tentu enggak! Ada titik keseimbangan antara menuntut balas dan mendapatkan keadilan. Seringkali kita enggak rela melihat orang yang berbuat salah pada kita hidup dengan tenang seolah rasa sakit kita enggak ada artinya. Tapi gue pribadi percaya, bahwa Gusti Ora Sare. Dan setiap tindakan pasti ada konsekuensinya. Konsekuensi itu enggak harus datang dari kita. Tapi bisa datang dari orang lain pada orang yang menyakiti kita itu, tanpa perlu kita saksikan. Dan mengetahui itu sudah cukup buat jadi motivasi gue untuk enggak membalas dendam.

Pelajaran #3: Parents, Never Give Up On Your Children

Jeung Ba Reum kecil di sebuah kapel

Ini yang paling miris buat gue. Ketika di penghujung cerita kita baru tahu bahwa sebenarnya Jeung Ba Reum ditukar oleh ibunya. It’s crazy! Enggak seharusnya seorang ibu semudah itu melepaskan anaknya sendiri apapun alasannya. Ya, secara ilmiah anak itu dicap pembunuh, seolah-olah dia adalah barang cacat yang enggak berharga dan berbahaya. Tapi sehebat apapun ilmu pengetahuan, selalu ada 0,00…1% kemungkinan ilmu pengetahuan bisa salah. Dan seharusnya, ibunya Ba Reum tetap berpegang pada probabilitas itu dan enggak menyerah pada keadaan.

Seandainya Ba Reum enggak ditukar oleh ibunya, mungkin dia bisa mendapatkan kasih sayang yang tulus dari ibu kandungnya. Dan mungkin meskipun dia aneh, ketika ada satu orang yang tetap percaya kepadanya, dia bisa belajar untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya. Dan gak berubah menjadi seorang predator.

Parents, kepercayaan kita sangat berharga bagi anak kita. Enggak ada yang tahu anak kita nanti bakal jadi apa setelah dewasa. Tapi selama kita percaya bahwa dia bisa menjadi orang yang sukses, dia pasti akan terus berusaha untuk menjadi orang yang sukses. Tapi bila udah enggak ada lagi orang yang percaya kepadanya, bahkan orang tuanya sendiri, dia akan dengan mudah berputus asa. Dan akan lebih mudah lagi untuk menyimpang ke jalan yang enggak kita harapkan. Jadi, parents, jangan menilai anak kita dengan apa yang kita lihat saat ini. Bayangkan dia bisa menjadi seperti apa bertahun-tahun ke depan. Do not see who she is now, but see who she can become. Dan tetap percayalah bahwa dia mampu menjadi orang yang berguna bagi orang banyak, apapun yang orang lain katakan tentang dirinya.

Pelajaran #4: Penyesalan Selalu Datang Terlambat, dan Rasanya Menyakitkan

Konsekuensi dari berbuat sesuatu yang salah ada penyesalan. Ketika kita sadar bahwa kita telah berbuat salah, penyesalan pasti akan kita rasakan. Makanya penyesalah selalu datang terlambat. Karena kalau kita sadar bahwa kita akan menyesal, kita enggak akan berbuat sesuatu yang salah itu dan gak perlu merasakan penyesalan yang menyakitkan.

Ba Reum terjerumus dalam insting predatornya. Dia yang dulunya enggak paham tentang rasa bersalah, kini sadar dan bisa merasakan empati pada para korbannya. Rasa penyesalan yang menyakitkan datang bertubi-tubi ketika dia ingat apa yang telah dia lakukan sebelum operasi otak. Dan rasa pedih yang dia rasakan dapat kita saksikan ketika dia menangis tersedu-sedu ketika sadar akan segala perbuatannya di masa lalu.

Penyesalan adalah hal yang paling menyakitkan. Karenanya, sebisa mungkin, hindarilan penyesalan. Ketika hendak membuat sebuah keputusan besar, betul-betul pertimbangkan baik-buruknya. Bayangkan apa yang akan kalian rasakan ketika kalian mengambil pilihan A atau pilihan B. Pikirkan apa akibatnya bagi diri kalian dan orang-orang di sekitar kalian. Resiko mana yang lebih kalian pilih. Dan sikap apa yang sebaiknya kalian ambil.

Belajarlah sebanyak-banyaknya dari kesalahan orang lain. Baca buku yang berbobot. Tonton film dan serial yang punya moral cerita yang bermakna. Semakin banyak kalian tahu, kalian akan semakin bijaksana. Dan kalian juga akan semakin terhindarkan dari penyesalan karena kalian tahu lebih, mengerti lebih dan paham lebih banyak.

Itu dia 4 pelajaran hidup yang bisa kita petik dari kisah Mouse. Mana yang paling mengena buat kalian? Apa yang sudah kalian lakukan atau akan kalian lakukan di masa depan? Semoga kita semua bisa menikmati cerita yang dari luar terlihat sadis ini, tapi memiliki banyak pesan moral mendalam di dalamnya ya.

Thanks for reading this! Kalau kamu suka sama artikel ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu ya!

Leave your comment below. Dan follow juga Instagram @just.hilda untuk selalu dapat update terbaru dari blog Just Hilda. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu juga ya!

Spread love,