Waktu itu, gue mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai seseorang yang sangat gue kagumi. Dia adalah seorang tokoh yang sangat menginspirasi gue untuk mengejar mimpi-mimpi gue, terutama mimpi untuk menjadi seorang penulis.

So, kalian semua ngerti donk betapa pentingnya sesi wawancara ini buat gue? Gue berusaha untuk mempersiapkan diri gue sebaik mungkin. Daftar pertanyaan sudah gue print di kertas, handphone yang gue pakai sebagai recorder gue charge sampai penuh dan berulang kali gue membayangkan di kepala gue apa yang akan gue katakan ketika gue ketemu sama orang itu – gimana caranya membuka pembicaraan dan gimana memancing obrolan yang asyik sama dia.
scared_cartoon_lady5521 I was so nervous. And I thought I have prepared my best. But, alas! Waktu gue obok-obok lemari baju, celana panjang gue yang tersisa cuma ada satu – celana yang kemarin sudah gue pakai dan kejatuhan potongan ayam sehingga ada bekas noda minyak di bagian pahanya.

Aduh! Gimana nih?! Masa mau nge-wawancara orang penting celana gue kotor begini? Mana gue lagi di apartemen yang stok bajunya terbatas pula. Sisa baju gue ada di rumah. So I have no choice. Either I wear that dirty pants or no pants at all. *sigh*

Akhirnya, gue coba sebisa mungkin untuk bersihin noda minyak itu. Tapi ya yang namanya noda minyak, nempel kayak perangko, cuma bisa hilang kalau dicuci pakai detergent. Dan gue gak punya waktu buat nge-laundry. Apa boleh buat deh, akhirnya gue pakai aja itu celana apa adanya. Berharap gue tetap kelihatan sopan dan gak kayak gembel ketika ketemu orang penting ini.

Singkat cerita, sampailah gue ke tempat acara. Setelah nunggu beberapa saat, akhirnya gue dipersilakan untuk ngobrol sama ini orang. Dan ternyata, syukurlah, gue gak salah mengidolakan orang ini. Dia sangat ramah dan rendah hati. Sejak dari gue memperkenalkan diri gue sampai gue selesai “menginterogasi” dia, dia selalu tersenyum dengan ramah dan menjawab semua pertanyaan gue dengan jawaban-jawaban yang mindblowing.

And you know what? Not even a second he notices my dirty pants. Not even a second! Jadi kekhawatiran gue sebelumnya tentang noda minyak kecil di paha gue itu sama sekali enggak relevan. Karena nyatanya, sebagian besar dari kekhawatiran kita itu hanya ada di dalam kepala kita doang. Kemungkinan besar, hal itu tidak akan terjadi.

In my mind, I have this stupid imagination. Di mana ketika gue memperkenalkan diri gue dan dia melihat celana gue yang kotor, lalu dia bilang “Em… Apa ada jurnalis lain yang lebih higienis yang bisa nge-wawancara gue?”. That’s my worst imagination. And you know what, it didn’t happen at all. It’s only in my mind. So unfortunately, my mind is my worst enemy – even though it is also my best friend.

So, guys and gals, berkaca dari pengalaman gue ini, gue cuma mau share ke kalian hal ini: Jangan pernah biarkan kekhawatiran menguasai kalian. Kekhawatiran kita itu seringkali hanya seperti noda kecil di celana gue yang bahkan orang lain gak sadari sama sekali. It doesn’t even matter for them. It may be matter so much to you because you want to be perfect. Because the world love a perfect person. But the fact is, nobody is perfect.

Jangan biarkan sebuah noda kecil menghalangi lo untuk maju. Jangan pernah biarkan kekhawatiran menjegal lo bahkan sebelum lo ambil ancang-ancang untuk berlari. Kekhawatiran ada untuk memperingatkan kita supaya kita berhati-hati. Tapi jangan sampai kita malah jadi takut untuk mengambil langkah pertama hanya karena sesuatu yang belum terjadi.

Be brave! You will never be perfect. I can guarantee that. But you can be brave. And when you are brave, no matter how imperfect you think you are, you will still shine your beauty.

Cheers!

 

Spread love, not hatred…

hiLda