Liburan pastinya adalah pengalaman yang menyenangkan. Tapi kalau tanpa persiapan yang matang, bisa jadi bencana! Jadi apa aja sih yang persiapan liburan yang harus dilakukan, terutama waktu liburan sama si kecil?

Banyak hal yang harus dipersiapkan dengan seksama demi kelancaran – dan kebahagiaan – selama liburan. Apalagi kalau udah jalan-jalan sama anak. Wah! Tahu dong gimana susahnya. Belum ngehadapin mood swing si anak, ngehadapin dia kalau mulai capek atau lapar, apalagi kalau sampai dia gak suka sama acara yang udah kita pilih. Bisa bikin runyam seluruh jadwal liburan deh kalau sampai kita sebagai orang tua gak bisa ngendaliin keadaan.

Nah, berhubung gue sekeluarga baru saja pulang dari Singapura sama si bocah kecil, gue mau bagi-bagi sedikit tips dan cerita tentang liburan kami sekeluarga. Sebenarnya tahun lalu kami sekeluarga pun udah pernah jalan-jalan bertiga ke Bali. Tapi jalan-jalan di dalam negeri dan di luar negeri pasti beda banget kondisinya. Banyak yang jadi hambatan, mulai dari bahasa, makanan sampai transportasi. Karena jalan-jalan ke luar negeri lebih tricky, gue akan lebih banyak cerita tips and trick untuk jalan-jalan ke luar negeri ya. Tapi gak usah khawatir, karena mungkin sebagian besar bisa juga diaplikasikan untuk jalan-jalan di dalam negeri.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Disclaimer: Semua tips and trick yang gue share di bawah ini adalah berdasarkan pengalaman gue sendiri. Silakan pilih sendiri metode mana yang mau kalian adaptasi. Karena gak semua trik bisa diaplikasikan buat semua orang. It’s your own trip, only you know what suits you best. ?[/pw_box]

 

Let’s Start!

Tips #1: Tiket Pesawat Murah

This is very crucial! Karena akan sangat mempengaruhi budget jalan-jalan secara keseluruhan.

Ada banyak budget airline yang menawarkan tiket murah ke luar negeri. Waktu gue masih single, ini yang selalu gue incar. Karena waktu masih single, gue cuma perlu bawa diri dan nemplok tidur begitu sampai di pesawat. Jadi ngapain pusing cari full service airline kalau kerjaan gue cuma tidur doang di pesawat?! Gak perlu kan.

Nah! Sejak ada si kecil, semuanya berubah. Ada banyak pertimbangan kenapa gue akhirnya (terpaksa) pindah ke full service airline sejak jalan-jalan sama si bocah:

  1. Susunan tempat duduk di budget airline terlalu sempit. Kalau anak masih di bawah 2 tahun, dia gak dikasih tempat duduk khusus. Jadi gue harus gendong dia selama di perjalanan. Waktu berangkat ke Bali, gue pakai salah satu budget airline, and it exhausting! Karena saking sempitnya, gue gak bisa bergerak sama sekali sambil gendong si kecil yang masih bayi. Bayangkan kalau dia udah gak bisa diam kayak sekarang! It will be a disaster!
  2. Si kecil pun butuh hiburan. Dan full service airline menawarkan on board entertainment. Jadi si kecil bisa ikutan nonton selama perjalan dan gak kebosanan. Memang sih bisa juga kita siap sedia bawa iPad atau tablet yang ada videonya. Tapi akan sangat merepotkan kalau harus gendong si kecil sambil harus pegangin iPad juga.
  3. Kenyamanan buat Mommy dan Daddy penting juga loh. Liburan dimulai dan ditutup dengan perjalanan udara di pesawat. Supaya mood tetap oke sebelum memulai perjalanan dan waktu menutup liburan, gue memilih full service airline aja. Ingat! Mommy dan Daddy butuh stok kesabaran setinggi mungkin selama liburan. Jadi dihemat-hemat sebisa mungkin. Atau ditabung sebanyak mungkin sambil menikmati kenyamanan full service airline. Haha!

Pepatah mengatakan, ada harga, ada barang. Yang artinya, barang bagus pasti mahal harganya. Sama dengan full service airline yang pasti lebih mahal harganya daripada budget airline. Nah tapi ada tips and trick nya kok untuk bisa beli tiket full service airline dengan harga yang terjangkau:

1. Travel Fair

Untuk trip gue ke Singapura ini, gue beli tiketnya di BCA-SQ Travel Fair. Dan memang benar harganya lebih murah daripada harga reguler. Awalnya gue males datang ke travel fair karena udah kebayang ramenya dan antriannya yang mengular. Tapi ternyata, kenyataannya gak separah yang gue bayangkan kok. Antriannya gak terlalu panjang dan kita bisa santai tanya-tanya sama berbagai macam travel agent yang ada di sana.

Dan ternyata, kita bisa juga beli tiket harga travel fair tanpa perlu datang ke acaranya loh (– tapi ini tergantung penyelenggaranya loh ya, gak semua travel fair sistemnya begini). Untuk acara travel fair BCA-SQ yang lalu, kita bisa juga beli tiket dengan harga travel fair lewat travel agent rekanan tapa perlu datang ke tempat pameran. Jadi kita bisa datang ke cabang travel agent rekanan mana pun dan tetap bisa dapat harga yang murah tanpa perlu bersusah payah ngantri di tempat. Cuma, kalau belinya di agen, kita gak dapat merchandise dan tawaran-tawaran menarik lainnya yang cuma ditawarkan di acara.

2. Kumpulin Miles

Ada banyak cara untuk mendapatkan miles airline sekarang. Yang paling umum adalah dengan sering-sering terbang pakai airine yang sama. Setiap airline punya sistem loyalty yang berbeda-beda, jadi pastikan lo udah daftar sebelum terbang supaya bisa kumpuline miles-nya.

Nah kalau lo gak terbang sesering itu, masih ada cara lain untuk kumpulin miles. Yaitu dengan belanja pakai kartu kredit yang ada kerja sama dengan airline yang lo incar. Misalnya BNI-Garuda, atau BCA-SQ. Semakin banyak lo belanja pakai kartu kredit itu, semakin banyak miles yang lo dapat. Semakin banyak miles yang lo kumpulin, semakin jauh tiket pesawat yang bisa lo tukar.

Tapi ingat ya, miles cuma bisa ditukar untuk biaya tiketnya aja. Lo masih harus bayar pajak, dan kadang-kadang biaya bagasinya juga. Jadi masih tetap harus keluarin duit, tapi gak terlalu banyak.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Baby Tips: Tiket pesawat untuk bayi di bawah 2 tahun harganya sekitar 10% dari tiket dewasa. Bayi enggak dapat tempat duduk tapi dapat tambahan bagasi 7 kg yang bisa digunakan buat bawa stroller. Sedangkan untuk anak di atas 2 tahun, harga tiketnya lebih mahal sekitar 50% dari harga tiket dewasa. Anak-anak bakal dapat tempat duduk khusus dan bagasi tambahan dan makanan juga. Jangan lupa perhitungkan budget ini juga buat liburan keluarga lo ya.[/pw_box]

 

 

Tips #2: Tentukan Model Liburan Lo

Orang pergi liburan dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang suka berpetualang, ada yang cuma pengen melepas kejenuhan, ada juga yang liburan sambil cari kesempatan bisnis. Nah, model liburan lo berpengaruh besar juga ke budget liburan lo. Karena model jalan-jalan lo berpengaruh juga ke akomodasi dan “uang jajan” yang perlu lo siapkan selama liburan.

Berikut ini beberapa model liburan yang banyak dipilih orang:

1.  Backpackers
Ada orang yang suka liburan backpacking. Jalan-jalan dengan modal tas ransel doang sambil bertualang ke tempat-tempat seru yang penuh dengan penduduk lokalnya. Para backpackers lebih suka mengumpulkan petualangan dalam perjalanannya. Makanya tujuan wisata mereka biasanya adalah tempat-tempat yang menantang, unik, dan jauh dari pusat keramaian. Mereka juga biasanya jarang belanja barang-barang kecuali sesuatu yang benar-benar menjadi ciri khas dari daerah tersebut.

2. Shoppers
Ada juga orang yang suka liburan sambil shopping. Mereka berangkat bermodal tas koper besar-besar yang diisi secukupnya. Space kosong sisanya sengaja dipersiapkan buat barang-barang yang akan mereka beli dari tempat liburan. Barang-barang itu bisa ditujukan buat oleh-oleh, atau bisa juga buat dijual lagi. Karena incaran mereka selama liburan adalah belanja, maka biasanya mereka lebih suka pergi ke pusat-pusat kota di mana segala macam barang yang unik tersedia di satu area.

3. Family Travelers
Ada juga orang yang model liburannya jalan-jalan keluarga. Ini khusus buat mereka yang jalan-jalan sama anak-anaknya atau orang tuanya. Tujuan jalan-jalan model ini biasanya lebih buat cari hiburan yang di luar aktifitas sehari-hari. Dan karena biasanya rombongannya besar atau keterbatasan para anggota perjalanannya, mereka yang model jalan-jalannya begini enggak bisa pergi ke daerah wisata yang aneh-aneh. Mereka biasanya lebih memilih tempat-tempat yang mainstream dan cenderung “aman” (– mudah dijangkau, gampang akses transportasinya dan banyak staf yang melayani juga).

Nah, kalau lo udah menentukan model liburan mana yang mau lo adaptasi, akan lebih mudah buat lo menentukan tujuan-tujuan wisata yang mau lo kunjungi selama liburan. Ada banyak website yang menawarkan informasi tentang tempat-tempat wisata, yang cukup terkenal dan paling sering gue pakai adalah Tripadvisor. Karena di sana ada banyak banget informasi tentang atraksi, hotel dan restoran dari seluruh penjuru dunia, lengkap dengan review langsung dari para traveler-nya. Carilah sebanyak mungkin informasi di sana, bikin list lengkap tempat-tempat yang pengen lo kunjungin, dan berikutnya tinggal nyusun itinerary supaya alur liburan lo jadi lebih asyik.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Baby Tips: Jalan-jalan sama bayi pastinya lebih tricky daripada sama anak-anak. Nah, ketika milih tujuan-tujuan wisata lo bersama si kecil, pastikan tempat-tempat yang lo pilih itu gampang diakses dan baby friendly. Dalam artian, gak ada batasan umur minimum untuk pengunjungnya dan para stafnya terbiasa kedatangan tamu kecil yang kadang-kadang bisa jadi unpredictable. Tapi kalau terpaksa datang ke tempat yang kurang baby friendly, pastikan lo aware akan hal itu dan siap sedia menghadapi kondisi itu dengan membawa “perlengkapan perang” secukupya. Misalnya: nursing cover buat ibu menyusui, in case gak ada ruangan menyusui yang memadai, atau botol thermos berisi air panas untuk menghangatkan makanan atau susu atau mensterilkan peralatan makan.[/pw_box]

 

 

Tips #3: Susun Itinerary Selengkap Mungkin

 

Prinsipnya, semakin baik persiapannya, semakin baik pula performanya.

Nah, sama dengan liburan. Semakin baik persiapan liburannya, semakin seru juga liburan kita nantinya. Makanya penting banget buat ngumpulin informasi sebanyak-banyaknya sebelum pergi ke negara yang asing. Karena waktu liburan biasanya terbatas, dan kita juga punya checklist liburan yang panjang, akan menyenangkan kalau kita bisa memaksimalkan waktu liburan supaya sebanyak mungkin hal-hal dalam checklist itu yang beneran bisa terwujud.

Nah supaya bisa bikin alur liburan yang enak, penting banget buat nentuin tujuan wisata yang pasti dan mengaturnya dengan jadwal yang masuk akal. Makanya gue paling suka pakai Google Map buat cari tahu lokasi tujuan gue yang pasti, sekalian cari tahu gimana caranya bisa sampai ke sana. Kalau lokasinya udah kelihatan jelas di peta, akan lebih mudah buat bikin alur perjalanan yang paling optimal supaya gak buang-buang waktu.

Setelah mengumpulkan semua tujuan wisata yang mau dikunjungin, dan ngelihat lokasinya masing-masing di Google Map, akan lebih mudah buat kita menyusun itinerary yang lengkap. Karena dengan ngelihat peta, kita bisa ngebayangin tempat-tempat yang mau kita kunjungin dan alur perjalanan kita selama liburan.

Yang perlu lo perhatikan waktu menyusun itinerary adalah:

  1. Waktu tempuh. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berpindah tempat. Cocokkan waktu tempuh dengan jam buka/tutup tempat wisata. Jangan sampai lo datang ke sana kepagian atau kemalaman.
  2. Public transportation. Kalau lo pergi menggunakan kendaraan umum, cari tahu sedetail mungkin di stasiun mana lo harus naik dan stasiun mana lo harus turun. Jangan lupa pastikan juga jam berapa kereta/bus mulai beroperasi dan jam berapa kereta/bus terakhirnya.
  3. Akomodasi. Sebisa mungkin pilihlah tempat menginap yang sedekat mungkin dengan tujuan wisata lo hari itu supaya menghemat waktu perjalanan. Kalau lo memilih untuk pindah hotel, jangan lupa perhitungkan juga waktu check-out/check-in-nya. Dan jangan lupa, pindah hotel artinya harus pack/unpack barang-barang lagi. Perhitungkan juga waktu untuk beres-beresnya.

Kalau lo kesulitan menyusun semuanya ini jadi sebuah jadwal yang rapi, lo bisa coba pakai aplikasi TripIt. Aplikasi ini ngebantu lo nyusun semua aktifitas dan akomodasi yang lo pilih setiap harinya selama liburan. Dan canggihnya lagi, kalau ada perubahan di jadwal penerbangan lo (– seperti delay), lo bisa langsung tahu lewat aplikasi ini juga. Jadi berguna banget buat dipakai selama liburan.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Baby Tips: Jalan-jalan sama bayi artinya harus siap untuk jadi lebih fleksibel dan mengurangi ekspektasi. Karena kalau sama si kecil, pasti ada aja kemungkinan terjadi sesuatu yang gak diduga. Makanya, selalu siapin spare time dalam setiap itinerary lo bersama si kecil. Misalnya, kalau orang dewasa butuh 2 jam di sebuah tempat wisata, siapkan 2,5-3 jam kalau lo ke sana sama si kecil. Lebih baik nganggur karena kebanyakan waktu kosong daripada harus buru-buru lari mengejar waktu sambil ngegendong si kecil kan.[/pw_box]

 

 

Tips #4: Pack Smart and Light

Ini memang tergantung banget sama model liburan yang lo pilih dan kapasitas bagasi yang lo punya di airline dan kemampuan lo untuk mengangkut semua bagasi itu.

Tapi, gak peduli apapun model liburan lo, packing smart and light tetap adalah trik yang penting. Jangan sampai lo bawa terlalu banyak baju yang akhirnya cuma ngabisin space di dalam koper atau bawa terlalu sedikit baju sampai akhirnya terpaksa pakai baju hari sebelumnya yang udah bau keringat.

Nah berikut ini beberapa trik packing gue yang bisa lo aplikasikan juga di liburan lo:

1. Rencanakan baju yang mau dipakai dari sebelum berangkat
Daripada masukin semua isi lemari ke dalam koper tanpa tahu baju yang mana mau dipakai kapan, gue lebih suka ngerencanain baju gue dari sebelum berangkat. Karena at least gue udah punya itinerary kasar sebelum berangkat, gue pasti udah tahu di hari apa gue mau pergi ke mana. Jadi gue udah tahu acara apa yang bakal gue datangin, baju apa yang cocok gue pakai ke sana, dan apakah gue butuh baju ganti atau enggak. Dengan begini, gue bisa langsung nyusun semua baju gue secara kronologis dari hari pertama liburan sampai hari terakhir. Jadi di hari liburan, gue gak perlu obok-obok koper sampai ke dasar cuma buat ambil baju yang mau gue pakai. Tinggal ambil yang paling atas aja setiap hari.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Baby Tips: Karena gue paling malas bikin koper berantakan cuma buat ngambil baju, gue pun udah ngerencanain baju si kecil dari sejak sebelum berangkat. Jadi semua baju si kecil gue masukin ke dalam plastik zip lock per hari bersama baju cadangan dan diapers-nya. Jadi setiap hari gue tinggal ambil plastik hari itu aja. Gak perlu bikin berantakan isi koper dengan baju-baju kecilnya itu.[/pw_box]

 

2. Kumpulin semua cairan jadi satu
Tekanan di dalam pesawat bisa bikin cairan di dalam botol keluar dari wadahnya tanpa peringatan. Kalau gak hati-hati, bisa-bisa waktu buka koper baju-baju lo sudah terkontaminasi oleh lotion atau sabun yang tercecer dari botolnya. Makanya, penting banget buat kasih perhatian lebih ke kemasan cairan yang lo bawa. Cairan yang dimaksud di sini termasuk sabun, lotion, shampoo, vitamin, susu kotak si kecil, dan semua barang yang isinya bisa mengalir. Pastikan lo bawa cairan dalam kemasan yang kecil dan masukin semua botol berisi cairan itu ke dalam plastik zip lock yang tertutup rapat. Jangan sampai ada cairan yang ketinggalan supaya lo bisa yakin semua isi koper lo selamat sampai tujuan dan liburan lo tetap menyenangkan.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Baby Tips: Sabun dan shampoo bayi pasti cuma dipakai sedikit banget selama liburan. Secara si kecil badannya kecil, jadi dia gak butuh terlalu banyak sabun dan shampoo. Bakal sia-sia banget kalau bawa sabun dan shampoo ukuran normal. Lebih baik cari ukuran travel yang kecil, atau pindahkan sebagian isi sabun bayi yang biasa lo pakai ke dalam botol kecil. Botol kecil seperti ini bisa lo temuin di Daiso. Atau bisa juga pakai bekas sabun hotel yang berukuran kecil dan udah gak dipakai lagi. Kalau mau lebih hemat tempat lagi, bawalah sabun bayi yang sekaligus shampoo juga. Jadi gak perlu bawa dua wadah.[/pw_box]

 

3. Pertimbangkan ukuran bagasi
Koper favorit gue yang selalu gue bawa ke mana-mana adalah satu koper ukuran small yang muat di kabin pesawat. Koper ini berguna banget karena selain kecil dan gampang dibawa-bawa, juga bisa dijadikan roda tambahan kalau gue lagi capek menenteng tas ransel. Selain itu, gue selalu bawa koper kabin supaya kalau lagi sial dan koper gue yang di bagasi nyasar, gue masih tetap punya barang-barang penting gue plus baju cadangan buat 1 hari di dalamnya. Ini salah satu trik yang penting banget ya! Karena sebagus apapun airline yang lo pilih tetap aja ada kemungkinan bagasi lo nyasar karena satu dan lain hal. Gue pernah mengalami bahkan ketika naik Garuda sekalipun. Dan suami gue pernah mengalami bahkan ketika naik Singapore Air sekalipun. Jadi selalu siapin baju buat 1 hari dan kebutuhan penting lo lainnya di koper yang lo bawa ke dalam kabin.

[pw_box color=”green” float=”center” text_align=”left” width=””]Baby Tips: Stroller adalah salah satu barang penting yang wajib dibawa ketika berlibur sama si kecil. Ada banyak model stroller. Tapi favorit gue yang gue pakai buat pergi liburan adalah stroller cabin size yang muat dibawa masuk ke dalam kabin pesawat. Kenapa? Karena gue bisa yakin stroller gue akan aman di dalam kabin, gak akan rusak ketika disimpan sembarangan di dalam bagasi pesawat. Nah ada beberapa stroller yang ukurannya muat untuk dibawa masuk ke kabin. Yang gue pakai adalah Easywalker XS. Sudah teruji boleh dibawa masuk pulang-pergi Singapore naik Singapore Air. Tapi perhatikan juga ya, mau stroller lo ukuran kabin pun, kalau pesawatnya penuh dan ga ada tempat buat naro, terpaksa stroller lo disimpan di bagasi. Jadi selalu persiapkan tas stroller lo supaya ketika terpaksa disimpan di bagasi, stroller lo aman terlindungi. Dan perhatikan juga bahwa ukuran bagasi kabin tiap model pesawat beda-beda. Kalau lo naik pesawat yang cuma 2 baris, kemungkinan bagasinya lebih kecil jadi stroller lo gak boleh dibawa ke dalam kabin.[/pw_box]

 

Nah sekian deh tips and trick untuk persiapan liburan dari gue. Lo punya trik sendiri buat persiapan liburan? Share dong di comment section di bawah. Nanti akan gue share juga di Instagram @ijofreak.

 

Spread love,

hiLda