Di hari Natal 2020, Disney Pixar mengeluarkan film animasinya yang terbaru berjudul Soul. Film animasi yang sepenuhnya dibuat di masa pandemi ini ditayangkan di channel Disney+. Jadi, buat kamu yang pengen nonton, jangan cari di bioskop ya. Tapi langsung aja buka HP kamu dan langganan Disney+. Kamu bisa langsung nonton saat itu juga. 😉

Seperti film Disney Pixar yang lainnya, cerita film ini mengangkat tema yang dalam dan inspiratif banget. Disney Pixar memang gak pernah kehilangan sentuhan khasnya. Film ini menceritakan tentang Joe Gardner. Seorang pemain piano yang hingga usia dewasanya belum mampu mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang musisi jazz handal.

Makna film ini sangat dalam. Ceritanya mengangkat tema tentang life purpose yang memang sudah banyak dibuat di film-film sebelumnya. Tapi Soul menceritakannya dari sudut pandang yang berbeda. Film ini adalah tipe fim yang bakal bikin kita mikir di akhir cerita. Gue bahkan enggak bisa benar-benar paham apa maknanya setelah nonton pertama kali. Sampai akhirnya gue ulang nonton lagi sebelum gue nulis blog ini.

So, kalau kamu belum nonton, ayo nonton dulu film-nya sampai habis sebelum lanjut baca ya. Buat kamu yang udah nonton dan penasaran sama maknanya, yuk kita bahas apa sih yang pengen disampaikan film ini sebenarnya. Let’s decode the message of the Soul movie together.

!! MAJOR SPOILER ALERT !!
ONLY PROCEED IF YOU’RE SURE THIS IS WHAT YOU WANT TO DO

A Passionate Man Who Can’t Live vs. An Unborn Soul Who Don’t Want Live

Joe’s Soul and 22 in The Great Before

Suatu hari Joe mendapatkan apa yang selama ini selalu dia inginkan. Dia mendapatkan kesempatan untuk bermain musik bersama Dorothea Williams, seorang pemain saxophone yang sangat handal. Namun tiba-tiba, Joe mengalami kecelakaan hingga dia koma dan jiwanya berpindah ke alam baka – The Great After. Karena dia menolak untuk meninggal, Joe berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari sana hingga akhirnya dia terlempar ke alam sebelum kehidupan – The Great Before – tempat jiwa-jiwa yang belum dilahirkan ke dunia. Di sanalah dia bertemu dengan 22, seorang jiwa yang sudah lama sekali terdampar di The Great Before karena dia tidak mau hidup ke dunia.

Joe sangat ingin bisa kembali ke dunia. Sedangkan 22 sangat tidak ingin masuk ke dunia. Akhirnya mereka membuat kesepakatan agar masing-masing bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Joe bisa kembali hidup dan mewujudkan mimpinya untuk bermain musik bersama Dorothea, dan 22 bisa tetap tinggal di The Great Before tanpa harus dilahirkan ke dunia.

Passion Keeps You Going

Kehidupan Joe selama ini bukan kehidupan yang fantastis. Semua yang dia lakukan biasa saja. Bahkan dia menganggap kehidupannya selama ini enggak berarti. Hingga pada titik di mana dia mendapat approval dari Dorothea. Baru di saat itulah dia menemukan makna hidupnya. Dia girang bukan kepalang karena akhirnya cita-citanya terwujud.

Ada sebuah adegan di mana 22 bertanya kepada Joe:

“Your life is so sad and pathetic, and you are working so hard to get back to it. Why?” 

22 to Joe Gardner – Soul Movie

Dan menurut gue, jawabannya adalah passion. Semangat. Sesuatu yang membuat hidup jadi lebih menyenangkan untuk dijalani. Not boring. Something to live for. In other words, life purpose. Atau spark. Sesuatu yang selama ini tidak bisa ditemukan 22.

Joe juga pernah berkata:

“I would die a happy man if I could perform with Dorothea Williams.” 

Joe Gardner – Soul Movie

Segitu berartinya musik dan bermain jazz buat hidupnya. Sekuat itulah passion yang dia miliki dalam dirinya.

But Sometimes, Passion Is Overrated

Joe is in the zone while playing the piano

Joe beranggapan bahwa setiap orang harus hidup berdasarkan passion-nya. Tanpa passion, hidup enggak berarti. Padahal bukan begitu kebenarannya.

Nyatanya, mata Joe sangat terpaku pada passion yang dia miliki hingga dia enggak melihat lubang di jalan dan jatuh ke dalamnya lalu terlempar ke alam baka. Yes, passion is good. But we shouldn’t become obsessed with it.

You know, lost souls are not that different from those in the zone. The zone is enjoyable, but when that joy becomes an obsession, one becomes disconnected from life.

Moonwind – Soul Movie

Ketika kita sangat menikmati passion kita, hingga kita berada in the zone, kita merasa sangat hidup. Itulah sukacita – joy. Tapi ketika kita terobsesi pada rasa itu, kita malah kehilangan makna dalam hidup. Seperti Joe yang merasa hidupnya tidak berarti. Padahal bila selama ini dia bisa berhenti sebentar dari obsesinya pada jazz, mungkin dia bisa menemukan hal lain yang juga layak untuk dinikmati dalam hidupnya selain jazz.

A Fish That Searching For An Ocean

Joe and Dorothea after their show

I heard this story about a fish. He swims up to this older fish and says, “I’m trying to find this thing they call the ocean.” “The ocean?” says the older fish. “That’s what you’re in right now.” “This?” says the young fish. “This is water. What I want is the ocean.”

Dorothea Williams – Soul Movie

Sebenarnya apa yang Joe cari dalam hidupnya selama ini? Menjadi seorang musisi terkenal? Atau pengakuan dari orang banyak akan kemampuannya?

Ikan kecil dalam cerita Dorothea itu sangat keukeuh bahwa air yang dia tinggali bukanlah lautan. Meskupin seorang ikan tua memberitahu dia bahwa dia sudah berada di lautan, dia tetap mencari sesuatu yang lebih. Dia menolak untuk percaya bahwa hidup tuh ya begini aja. He wants more.. more.. more.. and more. Not realizing that he already has everything that he was searching for.

Selama ini, Joe menggantungkan hidupnya hanya pada satu momen. Dia berpikir bahwa ketika dia sudah berhasil menggapai momen itu, hidupnya akan terasa berbeda. Tapi ternyata, ketika dia sudah mengalaminya, enggak ada yang berubah. Momen itu berlalu dan hidupnya kembali seperti bagaimana adanya. Dia pikir dia akan berubah. Tapi ternyata momen itu hanya menjadi sebuah jejak dalam memorinya saja. Dan pada akhirnya, dia harus kembali kepada realita. Realita bahwa air dan lautan adalah hal yang sama. Dan sebuah pemikiran bahwa mungkin selama ini dia melewatkan apa yang seharusnya bisa dia lebih hargai dalam hidupnya. Hal-hal kecil seperti berjalan, melihat kembang api, bermain musik untuk papanya atau pergi ke pantai dengan mamanya.

Passion Is Not Your Life Purpose

22 in Joe’s Body

Joe: We never found out what 22’s purpose was.

Jerry: Excuse me?

Joe: You know, her spark. Her purpose. Was it music? Biology? Walking?

Jerry: We don’t assign purposes. Where did you get that idea?

Joe: Because I have piano. It’s what I was born to do. That’s my spark.

Jerry: A spark isn’t a soul’s purpose. Oh, you mentors and your passions. Your “purposes.” Your “meanings of life.” So basic.

Joe and Jerry – Soul Movie

Passion is something that excites you. Seperti yang gue bilang di atas, passion keeps you going. Passion membuat hidup kita jadi lebih seru untuk dijalani. Passion makes you spark!

Tapi kita enggak harus hidup hanya untuk satu hal itu saja. Karena kehidupan punya banyak sekali dimensi. Kita bisa aja sangat menyukai musik tapi juga menikmati jadi seorang ibu. Kita bisa aja enggak tahu apa yang kita sukai tapi tetap bahagia dalam menjalani hidup. Passion or no passion, it doesn’t make our lives any less. And it certainly won’t make us less than anyone who thinks that they have fulfilled their life purpose.

So, just like what Joe Gardner said in the end of the movie, let’s enjoy our lives and live every minute of it.

Thanks for reading this! Kalau kamu suka sama artikel ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kamu ya!

Leave your comment below. Dan follow juga Instagram @just.hilda untuk selalu dapat update terbaru dari blog Just Hilda. Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu juga ya!

Spread love,